Sebuah Sajak : Tentang Rindu yang Mengasah Jarak
[ KOE-SBY ]
El Tari Airport
Sejam lagi lepas landas.
Dan doamu....
masih terbuka di kotak pesanku.
Sebuah Sajak :
Tentang Rindu yang Mengasah Jarak
Rinduku tak pernah separah ini.
Saat bangku-bangku kosong itu diam, membisu.
Saat sinar sang surya pagi ini membias lembut, menghangat.
Saat petak-petak ubin ini memantulkan bayangku yang tunggal, tak lagi jamak karena kau mengalpa.
Aku sedang merapal namamu.
Kemudian memanifestasikan dirimu yang kuanggap menyublim dalam partikel-partikel oksigen yang ku hirup.
Ketika manik mataku absen melihat hadirmu, kontinuitas yang pasti bahwa rinduku naik setingkat.
Mungkin juga bertingkat-tingkat.
Ini agak melelahkan batin.
Sebab, merindu tak pernah segampang yang kau pikir.
El Tari Airport
Sejam lagi lepas landas.
Dan doamu....
masih terbuka di kotak pesanku.
- wordofthedust
Sebuah Sajak :
Tentang Rindu yang Mengasah Jarak
Rinduku tak pernah separah ini.
Saat bangku-bangku kosong itu diam, membisu.
Saat sinar sang surya pagi ini membias lembut, menghangat.
Saat petak-petak ubin ini memantulkan bayangku yang tunggal, tak lagi jamak karena kau mengalpa.
Aku sedang merapal namamu.
Kemudian memanifestasikan dirimu yang kuanggap menyublim dalam partikel-partikel oksigen yang ku hirup.
Ketika manik mataku absen melihat hadirmu, kontinuitas yang pasti bahwa rinduku naik setingkat.
Mungkin juga bertingkat-tingkat.
Ini agak melelahkan batin.
Sebab, merindu tak pernah segampang yang kau pikir.
Untuk semua yang pernah merasa rindu.
Untuk kalian yang selalu merindu.
Hingga tak mampu mencecap.
Titik-titik rindu yang meresap masuk,
Dalam relung hati, juga pikiran.
Titik-titik rindu yang meresap masuk,
Dalam relung hati, juga pikiran.
Ketahuilah...
Bahwa jarak itu kejam.
Dengan waktu sebagai temannya.
Yang sering kali berkonspirasi,
Memuluskan kejahatannya.
Jangan merindu.
Tidur saja.
Makan saja.
Minum saja.
Itu cukup.
Intinya,
Jangan rindu.
Titik.
- w o r d o f t h e d u s t -
bersajak
Komentar
Posting Komentar